ZMedia Purwodadi

Pengalaman Pribadi LDKS di Rindam Jaya.

Daftar Isi
Beberapa tahun yang lalu, tepatnya ketika saya masih kelas 1 SMP. Sekolah saya mengadakan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) di Rindam Jaya. Disitu saya senang dan mengikuti kegiatan itu. Sebenarnya sekolah saya mewajibkan semuanya untuk ikut LDKS. 

Tapi ya pasti ada saja yang tidak ikut, rencana saya mengikuti LDKS juga masih setengah-setengah. Beruntungnya disitu saya ikut, karena jujur saja LDKS ini banyak menambah pengalaman saya.

LDKS di mulai pada hari Senin sampai Selasa, hari pertama sekaligus hari pertama saya memakai seragam lengkap di SMP dan membawa baju ganti polos berwarna biru.

Hari minggu, saya bersiap-siap membawa roti dan air putih. Saya tidak membawa nasi karena nanti disana dikasih makan, jadi saya hanya membawa roti, air putih, dan uang saja. Saya membawa uang Rp50.000, itu
pertama kalinya saya membawa uang sebanyak itu.

Hari pertama, tepatnya pada hari senin saya bersiap-siap membawa baju ganti polos berwarna biru, air putih, shampoo, pasta gigi, dan perlengkapan lainnya. Saya sampai di sekolah tepat 06.30, disana saya langsung ikut barisan saya dan mengikuti aba-aba.

Tak menjelang lama, tiba-tiba mobil dari rindam jaya mengangkut kita semua. Kita berangkat dengan hati senang dan gembira. Tapi ketika sampai di rindam kita di kejutkan dengan perasaan yang tidak enak. Disana kita harus latihan beberapa jam secara terus-menerus, ya saya hanya bisa berkata dalam hati, "Ohh begini ya, rasanya jadi abdi negara hehe."

Sesampai di rindam saya melepas sepatu saya dan memasuki asrama yang sudah disediakan. Disana saya menempati asrama bagian bawah, dan teman saya dibagian atas, maksud dari bagian bawah disini yaitu kasur tingkat, jadi saya berada di kasur tingkat bagian bawah.

Selanjutnya acara pembukaan pun di mulai, saya masih memakai baju putih biru. Upacara pembukaannya cukup lama dan sangat melelahkan, tapi saya ikuti hingga berakhir. Singkatnya, upacara pembukaannya seperti TNI ketika upacara, benar-benar harus tegas.

Setelah upacara pembukaan, kami masuk ke asrama lanjut dengan mengganti baju berwarna biru polos yang sudah saya bawa tadi. Disitu tak lupa, saya juga membeli minum karena benar-benar haus. Sesudah mengganti baju, kami kembali ke lapangan memutari lapangan dan tak terasa waktu sudah siang. Kami shalat Zuhur berjamaah di masjid Rindam tadi, disitu juga banyak para TNI yang shalat. 

Sebelum shalat saya ambil air wudhu, tapi disitu ramai sekali yang wudhu, saya mencoba mencari tempat air wudhu yang sepi tapi tidak ada. Rasa rindu dan kangen terhadap orang tua makin terasa disini. Setelah beberapa lama mengambil air wudhu, akhirnya kita shalat berjamaah, AC di masjid ini dingin sekali. Terus terang, jarang banget saya shalat di masjid yang dingin kayak gini :(

Setelah shalat selesai, kami akan makan bersama. Kami makan bersama di ruang makan yang sudah disediakan oleh Rindam Jaya. Seperti biasa, air disana bebas mau ngambil berapa karena disana air ngambil sendiri di ember dan bebas mau ngambil berapa gelas. Diberikan gelas plastik dan tempat makan plastik untuk kita makan siang.

Seperti biasa, sebelum makan kita semua membaca doa terlebih dahulu dan lanjut makan. Sayurnya juga sederhana, lauknya hanya tempe dan ikan tapi ya sudahlah saya juga sudah terbiasa makan itu dirumah jadi ya enggak masalah. 

Setelah selesai makan, saya lanjut baris berbaris yang lucunya disitu teman saya yang memimpin barisannya, nama dia satyo, yang saya tahu dia bukan OSIS dan kata pembinanya dia cocok jadi OSIS , karena suaranya lantang dia sementara memimpin barisan untuk saat ini. 

Setelah baris berbaris, kami kembali ke asrama untuk istirahat sejenak, malamnya kami akan berkemah di hutan. Setelah istirahat sudah selesai, kami dikejutkan dengan tebing yang sangat tinggi. Disana anak-anak yang memiliki nyali tinggi boleh mencoba turun dari tebing itu, mereka diikat dan turun perlahan ke bawah. Saya tidak ikut turun dari tebing disitu, karena memang tidak diwajibkan, jadi saya memutuskan untuk tidak ikut.

Tebing yang tinggi teringat kepada saya yang dulu hampir jatuh, tapi beruntung saya tidak jadi jatuh. Saya hampir saja kehilangan nyawa saya, terus terang saja hari sial tidak ada di kalender.

Setelah kegiatan tadi selesai, dilanjut kegiatan jalan melewati tali tambang, terus terang saja saya agak sulit mendeskripsikannya, tapi kurang lebihnya seperti permainan jalan diatas tali tambang dan melewati jaring-jaring. Lagi-lagi saya tidak mengikuti kegiatan itu.

Kegiatan berlanjut hingga malam, kita melakukan shalat magrib berjamaah. Disitu kita disuruh lepas sepatu di lapangan dan memasuki masjid untuk shalat berjamaah. Tapi setelah shalat, saya agak bingung sepatu saya tadi di taruh dimana dan kayaknya sepatu saya ketuker deh.

Setelah shalat magrib, kami makan bersama, setelah makan kami lanjut istirahat sejenak di asrama dan setelah itu kami melanjutkan kegiatan, pada kegiatan ini kami akan melakukan simulasi hutan, kami di hutan di latih untuk berani, tanpa sepatah kata pun saya mengikuti kegiatan itu. Di tengah perjalanan menuju hutan, saya bertemu dengan hewan buas. Saya dengan teman-teman saya berlari ketakutan, ehh ternyata itu hewan jinak, huh untungnya bukan hewan buas.

Setelah perjalanan lama di hutan, kami beristirahat sejenak sambil menyalakan api unggun, disitu kami di suruh mendengarkan puisi dan syair tentang ibu, saya sedih tapi tidak menangis. Banyak dari mereka menangis, tapi saya merasa itu hal yang tak perlu ditangisi.

Kegiatan itu pun berakhir, kami pun kembali ke asrama melewati hutan tadi dan lanjut istirahat tidur sampai pagi. Tak terasa pagi telah tiba, kami disuruh bangun di jam pagi buta siap-siap mandi dan melakukan upacara penutupan. Disitu saya tidak mandi, cuma gosok gigi saja karena kamar mandinya ramai banget hehe. 

Matahari pun terbit, kami melakukan upacara penutupan hingga pada akhirnya upacara penutupan selesai dan kami kembali lagi ke sekolah. Setelah sampai di sekolah, kami pulang ke rumah masing-masing, dan hari-hari itu sangat melelahkan tapi menyenangkan.

Ini merupakan pengalaman saya yang mungkin tidak bisa saya lupakan.

Posting Komentar