ZMedia Purwodadi

Alasan Kenapa Saya Ingin Menjadi Seorang Penulis

Table of Contents

 Malam itu, hari benar-benar terasa hampa tanpa ada yang membuatku bahagia. Aku merenung dengan pikiran yang sedang kacau, sedih, bosan, dan beberapa suasana yang sulit di ungkapkan.

Saat itu, aku masih kelas 3 SD dan aku sudah berhasil membuat beberapa cerpen bahkan novel, ya walaupun banyak yang tidak di publikasikan. 

Aku berkata kepada diriku sendiri, "Kenapa kamu suka sekali menulis?" 

Aku bingung bagaimana menjawabnya, karena awalnya aku benar-benar tak paham kenapa aku menulis semua itu. 

Sebelumnya, pasti banyak yang tidak kenal denganku.

Perkenalkan namaku Tegar, biasa dipanggil "gar" oleh teman-temanku. 

Hobiku banyak, salah satunya menulis. 

Umur saya sekarang sudah menginjak hampir 17 tahun.

Saya hobi menulis sudah sejak kecil dari umur 8 tahun. 

Dulu pertama kali, saya menulis cerita pendek yang latar belakangnya saya ambil dari teman SD saya.

Imajinasi saya terus memuncak, hingga pada akhirnya saya menulis dan terus menulis pada saat itu. 

Saat SD, tulisan saya masih sangat berantakan. Banyak sekali tanda baca yang tidak saya gunakan disitu, bahkan ada juga beberapa yang tidak sesuai dengan EYD.

Ketika pulang sekolah, semasa SD saya selalu meluangkan waktu saya untuk menulis. Walaupun itu hanya sekadar cerita fantasi, cerita fiksi, dongeng, tapi itu semua membuat saya seperti sekarang ini. 

Menulis itu penting, apapun yang ditulis itu penting ketika ada orang yang mencari dan membutuhkannya. Meski begitu, terkadang masih banyak orang yang meremehkan hobi saya ini. 

Awalnya dulu, saya menulis secara manual menggunakan tangan. Namun, seiring berjalannya waktu saya menulis secara digital menggunakan Handphone.

Handphone pertama yang saya gunakan untuk menulis pertama kali yaitu Polytron. Saya lupa pastinya, tapi yang jelas Polytron jadul, android nya juga masih android 2.3 (Gingerbread). Dulu saya belum mengenal Ms Word, Ms Office dan aplikasi sejenisnya. Dulu saya menulis menggunakan aplikasi Es File Explorer, yang sekarang sudah di update tampilannya menjadi lebih baru. Di aplikasi tersebut kebetulan ada menu untuk menulis, dan semenjak saat itu saya bisa menulis dimana saja tanpa harus membawa buku atau note.

Saya mengerti, perubahan akan terus ada selama kita hidup. Sekarang saya tidak perlu mengatakan "saya harus kemana?"

Lawan arus

Kalau hidupmu hanya mengikuti arus, kamu akan sulit untuk sukses

Berani beda

Kalau temanmu ke A, kamu ke B

Kalau temanmu mabok-mabokan, kamu belajar.

Kalau temanmu sakit, kamu jenguklah

Ya kali, kamu sehat

Becanda doang kok hehe

Perumpamaannya seperti itu, saya menulis bukan karena mengikuti siapa-siapa. Tapi saya berani berbeda dengan teman-teman saya, ketika teman-teman seumuran saya masih sibuk bermain, sibuk mencari jati diri, saya tidak seperti itu saya berani berbeda.

Kembali ke topik, apa saja alasan saya ingin menjadi seorang penulis. 


1. Bermanfaat untuk banyak orang.

Alasan saya sebenarnya sederhana, yaitu ingin bermanfaat untuk banyak orang. Karena seburuk apapun tulisan kita, pasti ada saja orang yang membutuhkan.

Apakah saya hanya ingin bermanfaat untuk banyak orang?

Tentu saja tidak, saya juga ingin melatih kemampuan menulis saya. Dengan menjadi seorang penulis, saya bisa melatih kemampuan menulis saya. Mungkin ketika semua masalah tidak bisa diselesaikan, saya bisa menulis. Kurang lebihnya, seorang penulis punya akurasi dan komposisi yang tepat ketika menulis.

Hal kecil yang tidak orang tahu, menulis bukan hanya sekadar profesi dan mendapatkan uang. Tapi dengan menulis, kita bisa bermanfaat untuk kebanyakan orang. 


2. Menginspirasi banyak orang.

Alasan saya selanjutnya kenapa saya ingin menjadi seorang penulis, alasan ini mungkin tidak berlaku untuk semua penulis. 

Penulis dapat menginspirasi banyak orang dengan karyanya. Bisa kita ambil beberapa contoh penulis yang menginspirasi banyak orang, seperti Raditya Dika, Andrea Hirata, Dewi Lestari, Pipi Baiq dan masih banyak lagi.

Beberapa karya mereka bisa menginspirasi banyak orang, sebagai contoh Pipi Baiq, ia merupakan sosok dibalik buku Dillan 1990, bahkan beberapa buku karya dia lainnya juga di tayangkan di layar kaca dan di filmkan.

Belum puas?

Kita ambil contoh lagi, penulis yang mungkin kita semua tahu siapa dia yaitu Raditya Dika. Beberapa bukunya diterbitkan dan beberapa juga sudah ada yang di tayangkan di layar kaca. Awalnya ia memulai karirnya di stand up comedy, ditambah lagi sekarang ia mempunyai channel YouTube dengan konten inspiratif.


3. Membentuk rasa percaya diri.

Selain dua alasan di atas, menulis juga dapat membentuk rasa percaya diri. Entah perspektif kalian bagaimana tentang percaya diri itu. Tapi bagi saya, dengan menulis dapat meningkatkan rasa percaya diri. Banyak orang yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata, menulis bisa menjadi alternatifnya. 

Ketika mengungkapkan secara lisan, kita terkadang gugup. Dengan menulis kita bisa menghindari gugup, kita bisa lebih santai, dan lebih percaya diri. Ada orang yang di kelas jarang ngobrol, tapi mereka sering menulis. Percaya diri itu penting, banyak orang yang gagal karena tidak percaya diri. 

Itulah beberapa alasan kenapa saya ingin menjadi penulis. 

Alasan tadi tidak bisa dijadikan patokan, karena ini hanya berdasarkan pendapat saya saja.



Posting Komentar